Di atas tumpukan kayu kau membisu
Menjinjing kantong plastik dan sebuah buku
Sandang kumal kau gendong di bahumu
Dan sebuah pensil kecil terselip di kupingmu
Di atas tumpukan kayu kau tertahan
Menunggu datangnya sebuah harapan
Sebuah jawaban dalam kehidupan
Antara kebahagiaan atau kepedihan
Dari kejauhan keajaiban pun datang
Memberi sedikit harapan untuk masa depan
Kecemasan telah berubah kebahagiaan
Bibir yang sempat tertahan kini berbinar penuh senyuman
Di atas bak berjalan aku terpaku
Senang, sedih, dan haru bercampur jadi satu
Senang melihat senyumannya
Namun sedih melihat takdirnya
Tak tersirat sedikit pun penyesalan darinya
Yang tampak hanya senyum ketegaran
Dan bersiap untuk menantang masa depan
Meski harus menanggung gelar Simpai Keramat
0 komentar:
Posting Komentar